

Melirik Emansipasi dalam Dunia Pendidikan, ada beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai barometer masalah yakni sistem pendidikan yang selalu berubah-berubah pada setiap tahunnnya. Dan yang berikutnya adalah perubahan silabus yang cenderung tidak menguatkan integritas home made.
Dengan adanya perubahan banyak pada sistem pendidikan, bukannya berakibat baik untuk pelaku-pelaku dunia pendidikan, melainkan malah bertambah susah di berdayakan karena memang terlalu banyak aspek yang harus dilewati untuk mendapatkan apa yang diharapkan. Terlalu banyak opsi-opsi yang diberlakukan sehingga perjalannya pun terkesan mandet di tengah jalan. Sebagai salah satu contoh, banyak sekali siswa yang pada ujian Nasional tidak sampai lulus untuk jenjang berikutnya, banyak sekolah-sekolah yang memiliki rata-rata ketidaklulusan siswa, meskipun sistem pendidikan Indonesia berubah dan direnovasi, apa yang kurang? dan kenapa hal ini bisa terjadi?
Dari pengalaman saya pribadi, sistem penndidikan terkesan mundur karena dilatar belakangi dengan perubahan sistem pendidikan ini selalu dirubah dalam jangka waktu pendek, dari situ akan terkesan terburu. Pandangan saya, biarkan sistem itu berjalan dalam periode yang sedikit lama dari biasanya. Dari situ bisa diestimasikan kekurangan dan kelebihannya, kekurangannya bisa ditambah dengan membuat sistem pendidikan yang baru.
Siswa baynak yang tidak lulus bukan berarti mereka bodoh dalam menjawab setiap soal yang diujikan. Hanya saja kurangnya peningkatan motivasi diri siswa dan gemblengan dari guru itu sendiri. Semakin banyak motivasi belajar maka akan terarah kelulusan itu.
Masalah yang kedua adalah silabus cenderung berubah-rubah, dengan adanya perubahan silabus pada perangkat pendidikan belum tenntu akan menghasilkan maksimal sesuai dengan harapan. Hal ini dikarenakan akan berwujud sebuah beban baru bagi guru itu sendiri dalam membangun perangkat pelajaran yang efisien bagi siswa. Pengembangan perangkat pelajaran ini tidak hanya dibutuhkan kemampuan analistik saja,melainkan juga kemampuan guru dalam merancang proses pendidikan dari awal sampai akhir secara tertulis. Ketika perubahan silabus itu terulang setiap kali, maka perubahan yang akan dilakukan guru juga akan berubah dan pembedahan perangkat pelajaran. Fasilitas sekolah juga harus mendukung demi kelancaran pengajaran.
Semua itu kembali lagi kepada kita semua, kita tidak terlalu larut dalam pertanyaan melainkan bagaimana kita semua element yang bekerja dalam dunia pendidikan bisa kerja sama untuk bahu membahu membenahi setiap masalah yang dihadapi bersama.
Dunia Pendidikan bukan hanya untuk satu orang saja, melainkan semua element itu sendiri bisa diberdayakan dan mencapai hasil yang lebih baik untuk generasi kita semua nanti.

BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA :
Artikel Sekolahan
- Kisah Guru-guru Magang di Daerah Pedalaman
- VIP-kan Guru-guru Kita!
- Mengetahui Kiat Belajar Secara Efektif
- Natal dan Tahun Baru 2015 di Tanah Rantau
- Heboh, Kurikulum 2013 Pending, Perlu adanya Revisi ulang
- Heboh, MK Tolak Semua Gugatan Prabowo-Hatta Hasil Pilpres 2014
- Track Record Capres Indonesia 2014
- Adiwiyata Sekolah Ku, Adipura Kota Ku
- Pemilihan Presiden, Duel Indonesian Idol 2014
- Bencana Bukanlah Sebuah Kutukan
- 5 Langkah, Solusi Atasi Kuliah Tanpa Modal
- Opini Pendidikan Politik
- Antara Pandai dan Pintar
- Final KIAT PRAKTIS MENGATASI MASALAH SELAMA DI BANGKU KULIAHAN
- Terpujilah Guru
- Bagian II-KIAT PRAKTIS MENGATASI MASALAH UANG KULIAH
- Asa Kehidupan
- Grand Design Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
0 komentar:
Posting Komentar