Rabu, 28 Agustus 2013

Final KIAT PRAKTIS MENGATASI MASALAH SELAMA DI BANGKU KULIAHAN

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

iklan-tusfiles Hal yang sangat penting dalam kuliah adalah mencari buku- buku yang dijadikan sumber rujukan dalam perkuliahan. Mahasiswa dan buku adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Namun untuk saat ini, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sedemikian pesat, maka sumber ilmu pengetahuan dapat diperoleh tidak hanya dari buku. Koran, majalah, televisi, radio, internet atau yang lainn yang merupakan bebera sarana yang dapat digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Dalam perkuliahan, umumnya masih memakai buku sebagai rujukan utama. Oleh karena itu, maka mau tidak mau, mahasiswa harus ”akrab” dengan buku. Apabila dana untuk membeli buku sebagai rujukan kuliah tersedia dalam jumlah yang relatif cukup makahal ini tidak menjadi masalah. Biasanya banyak toko buku disekitar kampus yang menyediakan buku-buku rujukan perkuliahan.Begitu juga dikoperasi kampus. Namun apabila dana untuk membeli buku ini sangat minim, atau bahkan tidak ada sama sekali, maka ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sumber materi perkuliahan ini,yaitu antara lain membeli buku di toko atau pasarmurah, photocopy buku atau makalah dari dosen, menjadi anggota perpustakaan, mencari buku rujukan kuliah di internet, membeli buku dalam bentuk CD atau dengan mengajukan permintaan ke lembaga pemberi buku secara gratis.

Hal lain yang biasanya menjadi perhatian bagi mahasiswa adalah mencari tempat tinggal. Tentu saja masalah ini khusus bagi para mahasiswa yang tidak tinggal di rumah orang tua atau saudara. Prinsip yang biasanya dijadikan pedoman dalam mencari tempat tinggal adalah mencari tempat tinggal yang murah,aman dan nyaman. Apabila dana yang tersedia untuk tempat tinggal ini cukup maka mencari tempat tinggal tidak begitu menjadi masalah. Tinggal mencari tempat yang cocok, sementara harga sewa/kontrak tempat tinggal tidak menjadi masalah. Ada beberapa pilihan anternatif yang biasanya dilakukan mahasiswa berkaitan dengan masalah tempat tinggal ini, yaitu antara lain tinggal di daerah yang masih murah, sewa tempat tinggal secara bersama-sama, tinggal di asrama, tinggal di suatu lembaga Untuk memenuhi kebutuhan hidup, banyak mahasiswa yang melakukan usaha sampingan selain kuliah yang menghasilkan uang atau sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Imbalan yang didapatkan dari usaha ini tidak perlu mesti uang, tetapi dalam bentuk lain pun tidak jadi masalah. Usaha yang dilakukan tentu saja harus merupakan usaha yang halal. Dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah tidak terlalu menyita waktu kuliah dan belajar serta hanya memerlukan sedikit modal atau bahkan tanpa modal sama sekali(bagi yang kemampuan dananya terbatas). Lain lagi dengan mahasiswa yang berkecukupan namun ingin mandiri dengan wiraswasta, maka modal usaha mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Kunci dari usaha ini adalah jeli dalam melihat setiap peluang.Banyak, misalnya, mahasiswa yang ketika ada kegiatan di kampus mereka
tidak malu untuk berjualan minuman dan makanan. Tentu saja dagangannya laku karena berjualan secara ”jemput bola”. Ada beberapa usaha sampingan yang biasanya dilakukan mahasiswa,yang tentu saja masih banyak usaha-usaha lain yang dapat
dilakukan :
1. Menulis di Media Masa
Saat ini, media masa baik berupa koran,tabloid atau majalah banyak sekali serta mudah untuk didapatkan, baik di pedesaan, apalagi di perkotaan. Media masa ini ada yang tingkat daerah dan nasional.
Jumlahnya lebih dari 100 untuk seluruh Indonesia.
Setiap terbit,media masa ini memerlukan tulisan-tulisan baik berupa artikel, opini, cerita pendek (cerpen), surat pembaca, resensi buku dan sebagainya. Bayangkan, untuk satu koran harian(yang terbit setiap hari), berapa ratus tulisan yang mereka butuhkan dalam satu bulan ! Dan biasanya, setiap tulisan yang dimuat diberi honorarium. Untuk koran tingkat lokal biasanya sekali dimuat honornya sekitar Rp.100.000,00 bahkan bisa lebih.Dan untuk koran nasional honornya paling kecil
sekitarRp.300.000,00-an,bahkan ada yang sampai Rp.750.000,00 bahkan bisa lebih. Jadi,peluangnya banyak dan honornya menggiurkan pula. Tinggal berlatih menulis saja. Kata sebagian penulis senior, biasanya untuk penulis pemula ada rumus 1 : 10, artinya diantara 10 tulisan yang dikirimkan, biasanya ada satu yang dimuat.
Untuk melakukan hal ini, kita tinggal membaca dan mengamati rubrik-rubrik yang ada disuatu koran/tabloid/majalah,lalu mana yang kira-kira kita mampu untuk membuat tulisan. Tulisan tidak hanya berbentuk tulisan ilmiah. Puisi, cerita pendek(cerpen, pengalaman pribadi dan hal-hal lainnya biasanya ada rubrik khusus yang memfasilitasinya.

2. Menyediakan jasa pengetikan
Bagi mahasiswa yang mempunyai kemampuan mengetik cepat bisa memanfaatkannya dengan menjual jasa pengetikan kepada mahasiswa lain. Hal ini bisa dilakukan dengan membuka rental pengetikan sendiri atau hanya mengetik saja. Kalau membuka rental
sendiri tentu saja memerlukan modal untuk pembelian komputer dan penyediaan tempat. Kalau hanya menyediakan jasa pengetikan saja, tentu promosi yang gratis adalah lewat teman-teman kuliah. Kalau setiap hari ada yang memanfaatkan jasa kita minima l2 orang dengan imbalan masing-masing misalnya Rp. 10.000,- maka hal ini
sudah lumayan untuk ukuran mahasiswa. Belum lagi kalau seseorang menyuruh mengetik kadang-kadang menanggung juga urusan konsumsinya!

Demikian sudah lebih dan kurangnya saya tuliskan buat teman-teman yang khususnya baru masuk di bangku perkuliahan dan mengenal kehidupan kampus dengan jauh dari orang tua.



bannerkomen
Share this article :

BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA :

0 komentar:

Posting Komentar