00.56
Unknown
Sudah tahun ke-lima di tanah
rantau, keluh dan kesah, suka dan duka bercampur hingga Natal 2014 dan Tahun
Baru 2015 datang kembali merangkai hati yang jauh dari sanak saudara. Mungkin
cerita ini bukan hanya untuk ku, namun masih ada banyak teman-teman di luar
sana merasakan kesepian di keramaian nanti pada saat Tahun Baru.
Mengapa tidak? Sudah sekian lama
meninggalkan tanah kelahiran untuk sebuah massa depan yang lebih baik, giliran
sekarang masalah hati dan perasaan yang menjadi korban karena belum bisa untuk
pulang jenguk keluarga di kampung halaman. Gemuruh Petasan meletus di
langit sana, sejenak terasa bahagia,
namun pada hakikatnya akan tertanam kenangan dulu yang kadang mengungkit
kembali cerita lama dengan keluarga. Aku ingin pulang, namun tugas mengatakan
belum saatnya untuk pulang.
Biasanya jelang tahun baru, acara
bakar-bakar ayam, canda tawa dengan saudara terasa terngiang di benak, walau
memang gelimpangan kemudahan disini terasa menyenangkan. Wajahnya masih
terukir, terukir dalam sanubari, cerianya masih hangat di hati, wejangannya
masih tertanam di jiwa. Senyumnya masih mendekam di dasar sukma, engkau adalah
pelita, penyemangat aku di tanah rantau.
mencari harapan disini hingga saat aku pulang nanti, aku akan bawakan oleh-oleh itu untuk penyemangat massa hidup, jangan marah anakmu belum bisa pulang……
BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA :
0 komentar:
Posting Komentar